was born to be happiness seeker♛

Thursday, August 4, 2011

Cerita Untuk Dicinta ♥ #part IV

Posted by Yuana Gita Yanuari

Cerita Untuk Dicinta ♥


                Dipercepaaaaaaaaaaaaat~
                *Di Part IV ini, saya hanya menceritakan kehidupan Agit saja, tidak banyak dialog yang saya masukkan kedalam part ini, mungkin hanya sedikit percakapan antara Agit dan Satria, pesan singkat maupun telepon. Karna jujur, saya tak kuasa menceritakan pengalaman ini, cukup MENYAKITKAN*

♥♥♥
yaTuhaaan, ternyata selama ini perasaan buruk Agit gak salah. Satria berubah total, dia menjadi sosok yang dulu pernah Agit temui saat hubungan mereka menginjak 3 minggu. Satria bosan sama hubungannya dengan Agit. Hari demi hari terus berganti, tapi Agit tak pernah lagi menemui satu titik kebahagiaan dari dalam hidupnya. Dia tak pernah lagi menorehkan senyum bahagia abadi karna kecintaannya pada sosok Satria. YaTuhan, kasihan Agit, dia melalui hari-harinya dengan penuh darah dan airmata. Entah satria memang sudah benar-benar bosan dan enggan menyentuh relung hati Agit sedikit saja, atau bahkan ia memang sudah memutuskan akan meninggalkan Agit selama-lamanya.
                Satu hari, tepat dihubungan Agit dan Satria menginjak 6 bulan 2 minggu, Agit malah disuguhi keadaan yang menyakitkan. Sampai ia tak kuasa menahan air mata saat pembelajaran berlangsung, ia sempat di tegur oleh guru mata pelajaran teori Produktif kelasnya. Tapi Agit menutupi semuanya dan menyangkal teguran gurunya itu.
                Agit melihat status facebook milik Satria, semua status itu menyakitkan Agit, Agit terus menahan agar airmata nya tak menetes saat itu, disaat tidak pada waktunya.
                *Muhammad Satriansyah
                “Gua siap kehilangan semuanya dari hidup gua”
               
                *Muhammad Satriansyah
                “Udah saatnya semua berakhir”
               
                *Muhammad Satriansyah
                “Cuma itu yang bisa gua kasih”

                yaTuhaaaan, Agit terpukul melihat semua status Satria. Dikelas ia cuma bisa menangis, menangis dan menangis. Semua teman-teman sekelasnya memberikan dukungan pada Agit, tapi Agit tetap meneteskan airmata itu.
                Hari demi hari setelah ia mengetahui apa yang Satria inginkan kala itu, ketika tanggal 23 Mei 2011 tepat di 6 bulan 2 minggu mereka, Agit berusaha untuk kuat menjalani semuanya dengan senyuman terpaksa dari dalam airmatanya.
                Satria tak pernah membalas sms Agit lagi, Agit coba kirimin pulsa buat Satria, tapi Agit malah dimaki-maki dan dimarah-marahin sama Satria. Agit udah gak tau mesti gimana, kadangkala dia enggan sekali melepaskan Satria dari dalam hidupnya, tapi kadangkala dia memaksa dirinya untuk ikhlas melepaskan Satria secara perlahan. Tapi tetap, dia tak pernah bisa membohongi perasaannya kalau dia sayang sama Satria, gak mau kehilangan Satria, dan dia butuh Satria. Satria tetap bersikeras buat coba jauhin Agit dan coba buat mutusin hubungan.
                Satria selalu update Status Facebooknya yang seakan menyampaikan keinginannya untuk pisah dengan Agit. Tapi Agit terus perjuangkan hubungannya dengan Satria.

♥♥♥
                Agit inget banget, waktu pulang lomba tanggal 15 mei 2011 lalu, penyakit maag Agit emang udah bener-bener kronis, dan kambuh saat itu juga. Dia udah ngerasa bener-bener kaya mau mati, tapi Satria nunjukkin carenya ke Agit, dia kasih jaketnya buat Agit, dan terus ngerangkul Agit. Acara anak PMR saat itu, mau pada makan-makan di satu restaurant cepat saji dekat Tugu Kujang-Bogor. Dari tempat mereka lomba, jalan kearah tugu Kujang ya cukup jauh, semua anak PMR jalan bersamaan didepan, kecuali Agit dan Satria, mungkin Agit nyusahin Satria saat itu, perutnya makin perih kalau dibuat jalan terlalu cepat, tapi Satria sabar, Satria tetep ngerangkul Agit pelan-pelan :’) Disitu, Agit ngerasain Satria balik kaya dulu lagi, tapi ternyata Agit salah besar, perhatian Satria saat itu mungkin jadi perhatian TERAKHIR buat dia. Sebelum kemarin, tepat hari Sabtu tanggal 28 mei 2011, Satria memutuskan hubungan mereka secara gak langsung. Tapi sampai sekarang, jaket Satria juga masih terlipat rapi di lemari pakaiannya.
                Sabtu, 28 mei 2011. Dari pagi, Agit sms Satria, tapi gapernah sedikitpun satria bales sms dari dia. Sampai akhirnya, Agit mengirimi pesan ini pada Satria;
                *To        : Satria
“kamu kenapasih ga bales sms aku dari pagi? Aku salah apa sama kamu yang? Apa dosa aku ke Kamu?”
                Satria membalas pesan Agit saat itu.

                *From   : Satria
                                “Kamu tau kan aku mau ngapain?”
                *To        : Satria
                                “Maksutnya?”
                *From   : Satria
                                “tau kan aku mau ngelakuin apa?”
                *To        : Satria
                                “aku ga ngerti. Mau pegatin aku?”
                Setelah 2x Agit mengirimi pesan yang sama itu, Satria tak kunjung membalas pesan singkat dari Agit.
                *To        : Satria
                                “yaaang aku mohon jawaaaab :’( aku mohon jawaab”
                *To        : Satria
                                “jawab sayang, aku mohon jawab”
                *To        : Satria
                                “JAWAB AKU MOHON! D’: kamu bener mau pegatin aku? Bener MAU PEGATIN AKU? Yaaang jawab yaaang! Plis sebentar aja kamu luangin sdkt waktu kamu buat jawab pertanyaan cewe hina kaya aku yg cuma bisa ngemis ngemis pake airmata! Plis JAWAAAB yaaaaang :’( :’(“
Akhirnya Satria membalas pesan itu, dan sungguh menyakitkan perasaan Agit, tak berhenti airmatanya menitih.
*From   : Satria
                “emang gua cuma bisa bohongin lu. Dan gua ga pernah ngehargain. Silahkan bilang ke anak X-3 biar musuhin gua”
Agit mutusin buat nelfon Satria, Satria masih nunjukin carenya, dia tau kalau Agit malam itu menangis, dan hidungnya berdarah. Satria meminta Agit agar dia mengobati mimisannya itu. Tapi, Agit tetap bersikeras buat dapetin jawaban dari Satria, berapa kali Agit tanya “Satria mau pegatin aku?” gak pernah Satria jawab, dia selalu bilang “kamu tau kan mau aku apa” ya, tentu Agit tau mau Satria, ya cuma pisah dari dia. Tapi Agit cuma pengen denger Satria mutusin hubungan ini secara langsung.
Agit ga tidur selama satu malam, tak ia pejamkan matanya sedetikpun, dan airmatanya tak pernah habis ia teteskan.
♥♥♥
Dipercepat~
Hari itu, tanggal 4 Juni 2011 Agit menghadiri pesta pernikahan om dan calon tantenya. Pada saat itu, Agit merasakan perasaan yang kurang mengenakan di dalam hatinya, ternyata perasaan itu bukan hanya perasaan semata, perasaan buruk Agit berubah nyata. Ketika ia membuka facebook miliknya, ia mencoba melihat info dirinya, tak disangaka-sangka ternyata Satria me-remove status hubungan mereka berdua di facebook. Agit langsung mengirimi Satria pesan singkat
*To        : Satria
                                “maksudnya apa ngeremove inrealationship di fb?”
*From   : Satria
                                “lu mau nyentang gua? Sok aja bilang ke temen-temen lu biar bilang gua banci”
*To        : Satria
                                “kalau mau megatin gua gausah gini caranya”
                Hampir Agit tak kuasa membendung air matanya, tapi ia tetap berusaha menahannya karna tempat dan situasinya tidak memperbolehkan ia menangis.
                “dreeett.. dreeett.. dreeett..” handphone Agit bergetar bertuliskan ‘Satria J CALLING” cepat-cepat ia menjawab telepon dari Satria itu
                “hallo, ada apa?” Agit mengawali pembicaraan
                “lu mau nyentang gua?” Satria menjawab ketus
                “kenapa sih? Ko jadi marah-marah?” tanya Agit pada Satria dengan sedikit kesal
                “bilang ke temen-temen lu biar bilang gua banci! Yaudah sih, GUA SAMA LU PUTUS! SUSAH AMAT?!” lalu Satria menutup pembicaraan mereka

~Satria memutuskan hubungan mereka saat itu, tepat pada tanggal 4 JUNI 2011 pukul 09:45~

♥♥♥


Agit segera meminta ayahnya untuk mengantar dirinya pulang kerumah
“yaah, anterin Agit pulang yu. Agit gaenak badan” pinta Agit kepada ayahanda nya
“yaudah iya hayu, kita pamitan dulu ya Git” Ayahanda Agit menuruti permintaan anak sulung nya itu
“bunda, Agit pulang duluan ya dianter ayah, Agit gaenak badan” pamit Agit kepada ibundanya
“yaudah, hati-hati ya sayang, bunda mau disini dulu bantuin nenek yaa” jawab ibunda Agit
“iya bunda, salam buat yang lain ya. Assalamualaikum” kata Agit
“iya Git, waalaikumsallam” ibundanya menjawab salam

♥♥♥
Sesampainya dia dirumah, Agit tak kuasa menahan tangisnya, ia segera memasuki kamarnya dan memutar lagu-lagu yang ‘ngena’ untuknya saat ini keras-keras, agar ayahnya tidak mengetahui bahwa dirinya sedang menangis. Lama-lama Agit mengetahui sesuatu, Agit mengetahui bahwa Satria mencintai Debby, dan mungkin itu menjadi salah satu alasan mengapa Satria memutuskan hubungannya dengan Agit. Agit benar-benar terpukul dan merasa dibohongi, tapi Agit tetap tidak kuasa membohongi perasaan nya, bahwa ia MENCINTAI SATRIA dan ia MEMBENCI DEBBY. Satria dan Debby memiliki hubungan dibelakang Agit sewaktu Satria dan Agit masih berpacaran, tapi Agit tetap sabar dan menerima semuanya.
“padahal, gua cinta sama Satria tulus, tapi mereka tega mainin gua kaya gini ya Tuhan. Hukum siapa yang salah ya Tuhan, aku mohon” air mata nya menitih diatas lembaran foto Satria
Berulang-ulang kali Agit mengirimi sinyal ke fikirannya “enough Agit! Satria sayang sama Debby, lu gak boleh egois, mereka berhak bahagia tanpa lu. Satria udah bukan siapa-siapa lu lagi, mereka berhak bahagia. Kebahagiaan lu mungkin cukup sampai sini. Hapus semua janji Satria, hapus semua kenangan itu Git! Hapus mereka dari hidup lu, anggap lu sama Satria gak pernah ada hubungan apa-apa sebelumnya” sekuat tenaga Agit meyakini perasaannya, tapi tetap dia tidak pernah bisa membohongi dirinya sendiri.
Agit bersikeras untuk mengikhlaskan Satria mencintai Debby, meskipun sakit rasa baginya, tapi dia lebih sakit kalau harus melihat Satria mengemis cinta pada Debby, orang yang dia anggap tidak tahu diri. Memang kelihatannya Agit berlebihan, tapi itulah dirinya, ditengah semua orang mencela, bahkan membencinya, dia tetap memberikan do’a untuk mereka.
Kini Agit mencoba menjalani hari-harinya tanpa Satria lagi, dia mengalir layaknya air di hulu sungai, mengikuti arus air dan berusaha ikhlas menyusuri alur kehidupan miliknya.
“MUHAMMAD SATRIANSYAH’’ kini nama itu hanyalah sebuah kenangan, Satria tetap berusaha melupakan hubungan mereka. Sedangkan, “AGITA YANUARI PUTRI” adalah sesosok gadis malang yang kini hidup memperjuangkan hari-harinya dengan senyum diatas airmata.

♥♥♥
Satria, satu-satunya orang yang berhasil buat Agit ngerasain yg namanya “disayang, dilindungin, dikasihi, dicintai, dan dipeduliin” tapi tidak untuk hari ini, esok, dan entah sampai kapan waktunya nanti. Agit mengemas seluruh kenangannya bersama Satria, dia susun semua kenangan itu dalam satu kotak cinta, dan ia menguburnya dalam singgasana relung hatinya yang paling dalam. Agit bertekad, dia tidak akan pernah melupakan Satria seumur hidupnya, dia membalut kotak cinta itu dengan sehelai kasih sayang, juga segudang doa dan impian yang pernah mereka impikan bersama-sama. Jika satu saat nanti, Satria memutuskan untuk kembali kepadanya, dan membutuhkannya lagi, Agit akan selalu ada untuk Satria, ia akan pergi ke dalam singgasana tempat ia mengubur kotak cinta penuh kenangan itu, saat dia meridukan Satria, dia akan kembali membalut kotak itu dengan sejuta senyum manis dan sejuta tetes airmata kebahagiaan.

 “SATRIA, aku menyayangimu. Tulus apa adanya dirimu. Ya, mungkin aku tak miliki apapun, aku tak sempurna seperti gadis lain. Aku tak memiliki kecantikan seperti mereka yang pernah ada dihatimu bahkan ia yang sekarang ada dihatimu. Dan aku tak memiliki kekayaan harta, juga kepintaran fikiran. Tapi aku memiliki cinta, yang aku rasa aku bisa buatmu bahagia. SATRIA, tersenyumlah bersama DIA yang akan menjadi penggantiku, pengganti diriku yang pernah ada dihatimu. Percayalah, seuntai nama cantik penuh do’a yang pernah jadi angan-angan dan janji kita berdua akan selalu aku jaga sampai mati ‘Cristabellia Anindita Adela’ mungkin, nama itu akan menjadi nama anak gadis ku yang cantik satu saat nanti jika kita tidak ditakdirkan untuk bersama menjalin sebuah keluarga, ayah bunda dan abel :’) insyaAllah aku akan tetap pakai nama itu sebagai nama buah hatiku kelak. SATRIA, aku masih menyimpan segudang cinta untukmu, aku punya perhatian yang tak pernah dimiliki oranglain, PERCAYALAH! aku bisa bahagiakanmu, lihat semua pengorbananku, aku mohon jangan gantikan aku dengan yang lain. Aku masih menyimpan sejuta janji-janjimu didalam hati ini. Aku menyayangimu, maaf aku tidak bisa menjadi sempurna untukmu. Aku memang tak memiliki kelebihan apapun selain cinta, aku akan menunggu mu sampai kapanpun itu. SATRIA, aku minta maaf, mungkin aku egois. Aku selalu berusaha agar kau mencintaiku, tapi kau tak pernah bisa mewujudkan semua itu. Jangan paksa aku untuk menghapus semua kenangan dan air mata ku bersamamu. SATRIA, sekarang kau bebas memiliki gadis yang LEBIH SEGALA-GALANYA dari aku, meskipun aku tak pernah merasa ikhlas, tapi aku tetap berusaha ikhlas. terimakasih untuk cintamu padaku SELAMA INI. AKU MENYAYANGIMU :’)”

And now, SHE (ME) LOSE HIM
@4th June 2011

0 comments:

Post a Comment

♥ a g i t a - y u a n a ♥
 

Gita! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review